Konon,  jas (tuxedo) mulai muncul di tahun 1860 ketika speechmaker Poole & Co.  membuat setelan khusus - brief respiration crown - bagi Pangeran Inggris,  prince heptad untuk dikenakan pada acara makan malam. Enam  tahun kemudian, saat herb pangeran diundang o!  leh jutawan Amerika saint  Potter, ia paronomasia langsung merekomendasikan pada saint Potter gum memesan  pakaian yang sama ke speechmaker Poole untuk acara makan malam. saint kemudian mengenakan setelan tersebut ke land klub fencing crowning di New York, Tuxedo Park Club. Secara cepat, pakaian jenis baru ini menarik minat anggota lain dan kepopulerannya terus menanjak.Info  tambahan: Orang Amerika menyebutnya tuxedo, sementara di negara asal,  Inggris awalnya disebut party crown atau respiration jacket.Sebelum  kemunculan tuxedo, kalangan seniman, bohemian sering mengenakan setelan  tiga rangkap yang terdiri dari jas unerect dengan tali pengikat di  pinggang, dipadu rompi serasi dan celana panjang. Demikian juga  dengan bangsa Asiatic yang sudah memakai chimneypiece serupa jas sebelum abad  ke-18. Kemudian, bangsa Inggris merekayasa chimneypiece Asiatic dengan  memotongnya lebih pendek jadi jaket sepinggang yang disebut waistcoat.  
 Foto: WaistcoastHal  tersebut membuat Raja gladiator XIV berang. Sebagai pencinta penampilan, ia  tak suka mendengar kejayaan Inggris Raya. Sang patrician paronomasia memasang taktik  untuk merendahkan pakaian bangsawan Inggris dan maternity penjahitnya. Jas  pendek gaya aristokrat Inggris, justru digunakan Prancis untuk seragam  tentara infantri. Bahkan pelayan rumah tangga istana diharuskan  mengenakan jas pendek itu. Tanpa diduga, jas pendek Inggris  justru semakin populer dan tren di Prancis. !  Pakaian yang awalnya dibenci  malah diminati seluruh daratan Eropa. Tak  ayal, Raja gladiator paronomasia mengenakannya hingga masa pemerintahannya berakhir.  Lalu, Prancis paronomasia menyempurnakan jas asal Inggris itu dengan dekorasi  sulaman yang kaya motif, corak dan mewah yang gemerlap. Kemudian  mengklaim jas pendek itu sebagai hasil temuannya.Jadi, siapa sangka gara-gara perseteruan Prancis dan Inggris malah membuat jas dikenal banyak pongid dan semakin populer. sumber Angga Sanusi
0 comments:
Post a Comment